Jersey adalah nama pulau di Kepulauan
Britania. Konon dari pulau inilah jersi bermula.
Memasuki usia kuliah, saya hampir
sepenuhnya meninggalkan sepakbola. Maka itu, tak ada ketertarikan untuk membeli
jersi. Namun ironisnya, di masa kuliah pula saya pertama kali memakai jersi
untuk dipakai sehari-hari.
Jersi pertama saya sebetulnya milik
si Zul, kawan kuliah, orang Bukittinggi. Tak inget betul bagaimana akhirnya
jersi itu bisa beralih ke tangan saya. Jersi tersebut adalah Real Madrid away
2000/2001, warnanya hitam dengan trigaris Adidas berwarna oranye. Kainnya tipis
tapi adem, maklum KW. Sering banget saya pakai sehari-hari sampai kemudian
hilang entah ke mana.
Tahun 2009, saya mulai kerja di
Pulogadung dan mulai menyukai lagi sepakbola, tapi sebatas menonton Liga
Inggris. Karena bosan dengan klub-klub besar, maka saya memilih satu klub
medioker: West Ham United (WHU). Bersama si Oki, kawan sekosan, saya membeli jersi
WHU home 2012/2013 yang tentu saja KW, di Pasar Ular. Sayang agak kekecilan.
Jersi selanjutnya adalah Arsenal home
2012/2013, dikasih si Jun, juga kawan sekosan, yang berjualan baju Muslim di ITC
Cempaka Mas. Maklum karena bukan suporter fanatik, maka dia mudah saja
menghibahkan jersi klub favoritnya. Karena sering dicuci, tulisan “Fly Emirates”-nya
pelan-pelan menghilang.
Warsa 2014 saya keluar dari pekerjaan
di Pulogadung dan kembali ke Bandung. Masih mendukung WHU meski jarang nonton.
Saya kemudian membeli jersi WHU home 2015/2016 dengan uang honor tulisan. Saat
basecamp komunitas tempat saya tinggal pindah, jersi itu hilang.
Tahun-tahun berikutnya saya kembali kerja
di Jakarta, dan baru membeli jersi WHU lagi yang musim 2020/2021 (home). Musim
berikutnya, WHU home datang lagi, tapi kali kekecilan, akhirnya dipakai istri.
Di tengah penampilan WHU yang kian
membaik, AC Milan—klub favorit masa kecil—hadir dengan jersi home 2020/2021
yang sangat ciamik. Demi nostalgia, saya menukarnya dengan sejumlah uang.
Setahun kemudian saya mulai mengikuti
lagi pertandingan-pertandingan bulu tangkis para pemain Indonesia. Mulai dari Olimpiade
Tokyo, Piala Sudirman, Piala Thomas, Piala Uber, Denmark Terbuka, hingga Prancis Terbuka.
Di tengah demam bulu tangkis, saya akhirnya membeli dua raket Lining super KW
dengan bonus tempat raket dan grip handuk.
Mula-mula kami hanya bermain di depan
rumah dan di Cieunteung, tapi kemudian sejumlah kawan mengajak bermain di GOR
yang kesannya lebih serius dan bebas angin. Karena saya cepat berkeringat
dengan jumlah banyak, maka jersi pun saya tambah untuk bermain bulu tangkis.
Jersi sepakbola yang dibeli dengan niat
untuk dipakai bermain bulu tangkis mula-mula adalah Persib home 2021/2022. Inilah
pertama kalinya saya membeli jersi original, meskipun hanya jersi edisi
suporter yang harganya pun jauh di bawah jersi original player issue.
Kini saya tengah menunggu kedatangan
jersi Ajax away 2021/2022 yang dibeli dari market place.
No comments:
Post a Comment