Saya akhirnya rebahan di kamar.
Sementara di ruangan tengah istri menyuapi Daria dengan menu MP ASI hasil daur
cipta dari video pendek di TikTok. Bagi orang dewasa, khususnya saya, menunya
cukup mengerikan: puding yang dicampur telur bebek. Dari namanya sudah
terbayang amisnya.
Awalnya saya tak tahu menu itu. Tapi
menjelang Magrib, Daria tiba-tiba muntah. Kira-kira pukul 18.30, saat waktunya
saya kembali ke laptop, Daria sudah muntah tiga kali. Saya pikir hanya mual
biasa, lagu pula tak enak meninggalkan pekerjaan yang sudah dua jam dijeda.
Tapi saat menyunting satu naskah
ekonomi, Daria muntah lagi dan menangis. Isi perutnya sudah cukup banyak
terkuras. Ketika naskah hampir rampung diedit, dia lagi-lagi muntah, kini hanya
cairan. Saya akhirnya menutup laptop dan segera menghubungi korlip sif sore-malam.
Lalu memesan gocar, sementara di luar sudah hujan.
Gocar pertama minta di-cancel karena katanya kejauhan. Kepada
pengemudi gocar kedua, saya sampaikan pesan, “Anak saya muntah-muntah.” Dia langsung menjawab, “Siap!”
Sesampainya di RS Hermina, Daria
langsung dibawa ke IGD dan muntah-muntah lagi. Sampai akhirnya diinfus, total dia
muntah sebanyak sepuluh kali, hingga cairan lambung yang berwarna kuning dan
pahit ikut keluar.
Dia sebelumnya tak pernah sakit.
Hanya sesekali demam jika habis diberi vaksin imunisasi. Beberapa bulan sempat
meraih predikat bayi terlucu se-Baleendah. Jangan heran, memang begitu
faktanya.
Kali ini, pada sakitnya yang pertama,
bocah 15 bulan ini punggung lengannya mesti dikoyak jarum infus. Tentu saja dia
ngamuk, meski masih dalam tahap wajar. Sebelum tetes pertama air infus masuk ke
tubuhnya, wajahnya sudah agak pucat dan lesu, maklum cairan sudah banyak
keluar.
Daria dirawat rawat inap dua hari dua
malam, di rumah sakit yang pemandangannya langsung ke arah Gunung Gede. Jarum
infus sempat lepas karena dia tarik terus. Risikonya mesti disuntik ulang. Dan
drama pun berulang. Beruntung setelah itu hingga diperbolehkan pulang oleh dokter
semuanya berjalan lancar.
Dua antibiotik cair dibawa sebagai
oleh-oleh, menyisakan PR bagaimana caranya membujuk anak mengonsumsi obat lewat
mulut. Begitulah jadinya, rangkaian jadwal minum obat diisi dengan pelbagai
drama.
Seorang kawan yang juga pejuang MP
ASI mengatakan bahwa telur bebek memang tinggi kalorinya dan bagus buat anak. Tapi
menurutnya, memasaknya harus sampai matang karena rawan terkena bakteri. Nah,
barangkali puding telur bebek itu belum terlalu matang sehingga bakteri
menyambar pencernaan dan bertarung melawan sel darah putih.
Namun demikian, itulah perjuangan
ibu-ibu yang berkejaran dengan waktu untuk meningkatkan berat badan anaknya. [
]