08 October 2012

Menjelang Reuni Para Punggawa Mesjid

Apakah ini akan menjadi semacam titik balik?, entahlah. Pagi ini ponsel berbunyi lagi, sebuah nomor tak dikenal. Ternyata di ujung sana adalah sang pembina para punggawa mesjid. Ini adalah komunikasi pertama setelah hampir 11 tahun meninggalkan bangunan berlantai tiga itu. Suaranya masih sama, juga kata pembukanya. Hanya saya yang terasing. Akar itu sudah tercerabut dari tanah tempat berpijak. Inilah perjalanan sekerat jiwa yang seringkali lupa kepada tempat pulang. Saya sebenarnya sudah bosan menuliskan masalalu, tapi pertemuan di udara setelah 11 tahun itu berhasil menyeret jejalin ingatan ke sana, ke tempat estafet kedua---setelah rumah---di mana budaya puritan diwariskan. 


No comments: