Setiap orang berperang dengan perkakas
dan kemampuan yang dia miliki. Memang tak perlu khotbah, toh tukang cuanki pun
sudah memahaminya, bahwa hari-hari ke depan dan yang telah berlalu tak lebih
dari sebuah palagan.
Demi apalah ini saya sampai menulis
hal macam begini? Tapi kalau dipikir-pikir, barangkali hanya tulisan ini saja
yang ada faedahnya bagi banyak orang jika dibanding dengan tulisan-tulisan saya
yang lain, yang banyak mubazirnya itu.
Mula-mula lebih baik mandi dulu,
kemudian sarapan demi menghadapi antrian panjang yang membosankan. Berangkat
pagi akan lebih baik. Bagi yang merokok cukup membawa satu bungkus saja,
kalau-kalau nanti pas bosan menunggu mau membakar dulu cigarette. Kalau punya
bawa juga airphone dan buku favorit. Buat apa? Mereka akan sangat bermanfaat
kalau nanti sudah ada kantor BPJS.
Yang malu bertanya tidak disarankan
datang, sebab ada beberapa hal yang saya yakin akan cukup membingungkan dan
memerlukan pertolongan petugas yang bersangkutan. Tanya saja, toh mereka juga
ramah-ramah, apalagi di Bandung yang orang-orangnya pada someah hade ka semah.
Dokumen-dokumen yang mesti dibawa ke
kantor BPJS Ketenagakerjaan tak kurang dari ini :
1. Kartu Jamsostek (Asli & Fotocopy)
2. KTP (Asli & Fotocopy)
3. Kartu Keluarga (Asli & Fotocopy)
4. Surat Keterangan dari kantor/Paklaring (Asli
& Fotocopy)
Biasanya di kantor BPJS sudah ada prosedur
bagaimana cara mencairkan/klaim jamsostek yang berbentuk visual yang jelas.
Tapi kalau tetap tidak mengerti langsung tanya saja, toh kamu juga makhluk
sosial kan?
Sebisa-bisa saya coba jelaskan alurnya
di sini :
1. Mengisi form yang telah tersedia (di antaranya
termasuk juga form dari Bank Mandiri yang mesti diisi). Siapkan materai yang
6,000.- sebab ada satu form yang memerlukan itu.
2. Masukkan form yang telah diisi beserta
dokumen-dokumen yang telah disebutkan sebelumnya ke dalam map yang juga telah
disediakan, dan masukkan ke “dropbox” yang dekat petugas untuk dilakukan
pemeriksaan/verifikasi kelengkapan dokumen.
3. Kalau dokumen sudah lengkap petugas pemeriksa
dokumen langsung memberi nomor antrian untuk pelayanan di petugas klaim
(antrian ini yang lama dan membosankan). Di sinilah fungsinya rokok dan
alat-alat hiburan yang lain. Paham kan ya maksud saya?
4. Kalau antrian sudah tepat di nomor kita,
petugas klaim akan tanya-tanya seperlunya dan akan memfoto kita lewat kamera
yang ada di belakang layar komputer yang dia pakai. “Maaf kakak, saya mohon
ijin untuk membidikkan kamera, boleh kah?” begitu kurang lebih greeting-nya kalau di Ambon.
5. Tibalah pada puncaknya (hiperbola sih ini
kalimatnya); petugas klaim akan memberi tahu total saldo yang kita punya, dan
kapan uang itu akan cair. Biasanya tak lebih dari 3 (tiga) hari setelah hari
itu dana sudah dapat kita terima.
Barangkali ada beberapa pertanyaan
tambahan, seperti berikut? Langsung saya jawab saja :
1. Mencairkan Jamsostek bisa di mana saja.
Misalnya alamat perusahaanmu yang terakhir di Jakarta dan alamat KTP di
Majalengka, tapi klaim-nya di Bandung : saya bilang “bisa kakak!” (asal masa kerjanya
tak kurang dari 5 tahun)
2. Lima tahun itu bisa diakumulasi (2 tahun di
perusahaan A, dan 3 tahun di perusahaan B) asal make sure aja bahwa keduanya memang terdaptar sebagai anggota
Jamsostek (ya iyalah kakak!)
3. Kalau pencairannya via bank (ada opsi lain
sih, via Pos juga bisa) dan buku tabunganmu hilang, don’t worry, asalkan ATM-nya masih aktif ga masalah. Akan langsung
ditransfer ke ATM dengan pemotongan biaya kliring antar bank bagi yang
tabungannya non Mandiri (BCA misalnya. Tenang, kecil kok biayanya)
Saya kira prosedur dan persyaratannya
ga rumit atau nyebelin. Malah masih dalam batas kesabaran yang wajar.
Disebabkan ini bukan tulisan berbayar, maka saya sudahi saja. Kiranya
bermanfaat bagi saudara dan khalayak ramai yang memerlukannya. [ ]
No comments:
Post a Comment