29 August 2015

Jika "Si Binatang Jalang" Nonton Sepakbola

“Bukan kematian benar menusuk kalbu / keridlaanmu menerima segala tiba / tak kutahu setinggi itu di atas debu / dan duka maha tuan bertakhta.” (Nisan : 1942)

“Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.” (Tuti Artic : 1947)

“Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian.” (Krawang-Bekasi : 1948)

“Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan / sebelum pada akhirnya kita menyerah.” (Derai-derai Cemara : 1949)

“Tapi hawa tinggal hampa / tiba di puncak dia sungguh tidak tahu.” (Buat Nyonya N. : 1949)

“Sepilah panggil-panggilan / antara aku dan mereka yang bertolak.” (Selama Bulan Menyinari Dadanya : 1948)

“Mari kita lepas / kita lepas jiwa mencari jadi merpati / terbang.” (Buat Gadis Rasid : 1948)

“Waktu jalan / aku tidak tahu apa nasib waktu.” (Perjurit Jaga Malam : 1948)

“Jika bedil sudah disimpan / cuma kenangan berdebu.” (Catetan Th. 1946)

“Kamar ini jadi sarang penghabisan / di malam yang hilang batas.” (Dengan Mirat : 1946)


"Aku kira / beginilah nanti jadinya / kau kawin, beranak, dan berbahagia / sementara aku mengembara serupa Ahasveros.” (Tak Sepadan : 1943)

No comments: