“Bukan kematian benar menusuk kalbu /
keridlaanmu menerima segala tiba / tak kutahu setinggi itu di atas debu / dan
duka maha tuan bertakhta.” (Nisan : 1942)
“Cinta adalah bahaya yang lekas jadi
pudar.” (Tuti Artic : 1947)
“Berjagalah terus di garis batas
pernyataan dan impian.” (Krawang-Bekasi : 1948)
“Dan tahu, ada yang tetap tidak
diucapkan / sebelum pada akhirnya kita menyerah.” (Derai-derai Cemara : 1949)
“Tapi hawa tinggal hampa / tiba di
puncak dia sungguh tidak tahu.” (Buat Nyonya N. : 1949)
“Sepilah panggil-panggilan / antara
aku dan mereka yang bertolak.” (Selama Bulan Menyinari Dadanya : 1948)
“Mari kita lepas / kita lepas jiwa
mencari jadi merpati / terbang.” (Buat Gadis Rasid : 1948)
“Waktu jalan / aku tidak tahu apa
nasib waktu.” (Perjurit Jaga Malam : 1948)
“Jika bedil sudah disimpan / cuma
kenangan berdebu.” (Catetan Th. 1946)
“Kamar ini jadi sarang penghabisan /
di malam yang hilang batas.” (Dengan Mirat : 1946)
"Aku kira / beginilah nanti jadinya /
kau kawin, beranak, dan berbahagia / sementara aku mengembara serupa Ahasveros.”
(Tak Sepadan : 1943)
No comments:
Post a Comment