Kalau semua kejadian yang kita lewati dinilai oleh parameter menang-kalah, maka sesungguhnya hidup adalah pertempuran. Dan pertempuran selalu menghadapkan satu pihak dengan lawannya. Tidak ada keserasian di sana, yang ada hanyalah konflik berkepanjangan, dan lawan yang paling sulit untuk dikalahkan adalah diri sendiri dengan semesta egonya. Mengalah pada ego sebenarnya tidak selalu berkonotasi buruk, tapi terkadang menggambarkan keteguhan sikap. Kita tidak selamanya diwajibkan berkompromi dengan keadaan. Tidak selalu ada tawar-menawar dalam hidup ini. Adakalanya sikap tegas harus dikedepankan. Terlalu banyak pilihan yang hadir dalam kehidupan kita, sementara mengambil keputusan pun bukanlah sesuatu yang mudah.
Kita harus belajar, karena kita pemimpin. Harus belajar mengambil keputusan, terlepas dari benar atau salah keputusan itu. Karena seorang pemimpin dibesarkan dari rangkaian keputusan-keputusan yang diambilnya. Harus ada satu poin pegangan yang ditetapkan, karena kita tidak bisa berpegang pada beberapa cabang pilihan. Dan ini sangat luas wilayahnya. Dari memilih sekolah sampai pemilihan calon Presiden. Satu hal yang perlu disadari, bahwa kita tidak boleh menyesal pada pilihan kita, pada keputusan kita. Meskipun memilih atau mengambil keputusan adalah sebuah sikap untuk menentukan masadepan, menentukan masa yang akan datang, menentukan masa yang belum kita ketahui, menentukan masa yang masih tanda tanya, tapi kita harus berani. Karena hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya, begitu kata Soe Hok Gie. Apakah kamu berani?. Apakah kamu mencintai keputusanmu?. Kalau kamu berani memutuskan dan cinta pada keputusanmu, berarti kamu cinta pada keberanian hidup. [ ]
Kita harus belajar, karena kita pemimpin. Harus belajar mengambil keputusan, terlepas dari benar atau salah keputusan itu. Karena seorang pemimpin dibesarkan dari rangkaian keputusan-keputusan yang diambilnya. Harus ada satu poin pegangan yang ditetapkan, karena kita tidak bisa berpegang pada beberapa cabang pilihan. Dan ini sangat luas wilayahnya. Dari memilih sekolah sampai pemilihan calon Presiden. Satu hal yang perlu disadari, bahwa kita tidak boleh menyesal pada pilihan kita, pada keputusan kita. Meskipun memilih atau mengambil keputusan adalah sebuah sikap untuk menentukan masadepan, menentukan masa yang akan datang, menentukan masa yang belum kita ketahui, menentukan masa yang masih tanda tanya, tapi kita harus berani. Karena hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya, begitu kata Soe Hok Gie. Apakah kamu berani?. Apakah kamu mencintai keputusanmu?. Kalau kamu berani memutuskan dan cinta pada keputusanmu, berarti kamu cinta pada keberanian hidup. [ ]
No comments:
Post a Comment