Aria Baron meninggal dunia di pengujung Juni 2021. Mantan gitaris sekaligus manajer Gigi itu menjadi salah satu dari jutaan umat manusia yang menjadi korban pandemi Covid-19. Kabar kematian itu mengingatkan kembali kepada karya-karya Gigi yang telah eksis selama 27 tahun.
Saya tak banyak membeli kaset Gigi,
hanya album The Best of Gigi (2002), Raihlah Kemenangan (2004), dan Ost. Brownies (2005): semuanya menemani
pada periode kuliah di Ciwaruga. Meski demikian, sejak SMA saya telah mendengar
lagu-lagu Gigi.
Belakangan,
saya mendengarkan kembali lagu-lagu Gigi. Hari-hari panjang di masa pandemi,
membuat orang sempat menengok kembali apa-apa yang pernah menemaninya. Untuk
hari-hari seperti itulah saya memilih 10 lagu Gigi yang kiranya cocok
didengarkan di kamar dengan jendela lebar, cahaya bagus, pohon mangga mulai
berbunga, dan kucing berjemur di jalan beraspal.
Rebahlah,
dan atur volumenya sesuai selera:
1. Tanpamu Sepi
Lagu ini
diambil dari album Baik (1999), tapi
sempat diaransemen ulang dalam album Ost.
Brownies (2005), dan saya lebih suka yang versi terakhir. Petikan gitar
Budjana begitu jernih.
Meski
liriknya terbilang biasa saja dan cenderung klise, tapi lagu ini tetap manis. Oh
ya, lagu ini diambil dari album Peace,
Love & Respect (2007).
3. Kuingin
Diambil
dari album perdana, Angan (1994),
konon lagu ini salah satu karya yang tercipta ketika para personel Gigi formasi
awal mulai kumpul dan bikin lagu.
4. Janji
Menjadi
nomor pertama dalam album Dunia
(1995), jelas menerangkan bahwa lagu ini menjadi andalan. Salah satu lagu Gigi
yang ikonis.
5. Selamat Datang Asmara
Lagi-lagi
diaransemen ulang pada album Ost.
Brownies (2004). Mulanya masuk dalam album Untuk Semua Umur (2001). Cocok didengarkan oleh mereka yang tengah
jatuh cinta, baik untuk yang pertama kali maupun yang sudah berkali-kali.
Percayalah, jatuh cinta itu indah.
Setelah
album 2x2 (1997) gagal di pasaran, lagu
ini berhasil mendongkrak album berikutnya: Kilas
Balik (1998). Kesuksesan Gigi setelah ditinggal Thomas Ramdhan yang
kecanduan narkoba dan Ronald Fristianto yang konon kehilangan partner in crime-nya, yaitu Thomas.
7. Damainya Cinta
Nomor
dua setelah lagu “Oo..Oo..Oo” di album 3/4
(1996). Cukup romantis.
8. Cinta Terakhir
Tentu
saja dari album Ost. Brownies (2005).
Mengiringi adu peran antara Bucek Depp dan Marcella Zalianty. Sebuah cerita
sederhana dari sutradara Hanung Bramantyo.
9. Andai
Lagu
baru yang muncul pada album The Best of
Gigi (2002). Lagu pop biasa tentang perselingkuhan dan penyesalan.
10. Yang T’lah Berlalu (Nirwana)
Lagu Gigi yang paling ikonis. Diambil dari album Dunia (1995). Jika seluruh lagu Gigi diperas atau harus memilih satu saja, maka lagu ini layak menjadi pilihan.
No comments:
Post a Comment