01 August 2012

Aku Tak Bisa Membuat Puisi

Dalam Doaku

(Sapardi Djoko Damono)

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit 
yang semalaman tak memejamkan mata, 
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala 
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja 
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis 
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin 
yang turun sangat perlahan dari nun di sana
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi 
dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku 
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya
yang setia mengusut rahasia demi rahasia
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu.

No comments: