Dalam Doaku
(Sapardi Djoko Damono)
Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit
yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana
yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin
yang turun sangat perlahan dari nun di sana
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi
dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya
yang setia mengusut rahasia demi rahasia
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Aku mencintaimu
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu.
No comments:
Post a Comment