Kalau kamu pikir nonton film adalah sebuah
pelarian yg baik, maka pikirkan ulang. Sebab aku menggigil setelah
nonton Black Swan. Nina (Natalie Portman) yang rapuh telah membuatku takut dan khawatir. Aku menggigil menghabiskan film itu. Ya, aku yang salah. Aku tidak bisa berdamai dengan masalalunya, dengan passionnya, juga dengan gorong-gorong komunikasinya. Lalu apakah aku harus menulis : "Terbang dengan kata maaf"?. Oh, tidak!!. Aku bukan seorang yang pandai berdiplomasi. Aku hanya tahu bahwa laki-laki adalah pemimpin, walaupun aku tidak mengharapkan dia memanggilku : "Oh Captain, My Captain!" seperti dalam film Dead Poets Society. Aku tidak mau jika ikatan kuat yang bernama pernikahan hanya berdurasi 2 hari karena diserang badai yang dahsyat. Memang bukan hubungan transaksional, tapi aku tidak terima jika dia yang aku anggap titik tuju hidup, sebagai duniaku, menganggapku hanya sebagai pelangi. Kamu tahu pelangi?!, ya pelangi tak lebih hanya paduan warna untuk membuat indah nuansa. Tidak adil, bukan?!.
Maka aku kembali ke setapak kecilku dengan perasaan bersalah yang membebani. Tapi tak apa, ya karena memang aku yang salah. Anggap saja ini sebagai sebuah pelajaran telak dari apa yang aku cintai. Ya, aku mencintai film dan novel. Anggap saja ini cerita pahit yang hinggap di kehidupan nyataku. Akan aku terima semuanya dengan ikhlas. Pergilah dan jangan kembali lagi. Aku bukan laki-laki baik yang bisa membahagiakan hidupmu. Aku terlalu egois dan tidak bisa mengerti hidupmu. Barangkali nanti di sebuah jenak waktu, ketika aku terhipnotis oleh film dan buku-buku itu; mungkin kita bisa bertemu lagi, itu pun kalau kamu percaya pada pertemuan waktu.
"Mungkinkah hati miliki kembaran rasa?. Percuma!."
Maafkan aku Nina. [ ]
No comments:
Post a Comment