Percakapan
ini terjadi di udara, bertemu dalam gelombang satelit, lalu diuraikan
oleh situs jejaring sosial, beberapa bulan sebelum berita Ruyati menjadi
headline media-media nasional. Pada sebuah siang yang terik, tiba-tiba menu chatting
saya menyala, tanda ada yang mau ngajak bicara, seorang teman lama
muncul dalam wujud kata-kata. Tentu banyak yang terpotong, dan ini
hanyalah sisa yang terselamatkan, kurang jelas awal, tengah, dan
akhirnya :
My friend : Ya dunia persilatan, hahahahaha, eh Bung di kampung ada yang minat jadi TKI?
Me : Aman, Wiro Sablengnya sudah tua sekarang mah
My friend : Kalo ada yang minat kabar kabari atuh
Me : Banyak, tapi saya larang
My friend : Walah, kunaon, kan resmi
Me : Ah suka jadi korban, ga di luar negeri ga di dalam negeri
My friend : hmmmmmm
Me : Liat aja pas turun di bandara
My
friend : Kadang ada juga kesalahan di pihak TKInya, ada juga kesalahan
di pihak majikan, selagi perusahaan, negara, dan pihak luar sama-sama
bertanggungjawab dan punya agreement resmi,
biasanya tidak akan terjadi. Contoh : kemarin ada TKI cerita langsung
sama saya, dia bilang sama majikan perempuan untuk dipulangkan saja
karena saya sering di perkosa sama majikan laki-laki, dia bilang itu
cara saya biar bisa pulang bu, padahal majikan laki-laki ga mau ngasih
duit saya. Woowww.., ada juga yang memang diperlakukan asli tidak
berprikemanusiaan oleh majikan, saya sendiri pun marah sangat.
Me
: Kita harus jujur, TKI mayoritas level pendidikannya rendah dan
berasal dari kampung, mereka tak paham dengan segala regulasi dan
retorika pemerintah dengan negara tempat mereka bekerja, data real di
lapangan hanya dirasakan oleh para TKI dan ujung-ujungnya jadi headline
berita : "Telah mati TKI bla.bla.bla di negara bla.bla.bla".....saya
sendiri, maaf, tidak pernah percaya kepada badan resmi TKI yang berada
di bawah pemerintah.
My friend : Karena pemerintah sendiri yang berbuat seperti itu, setiap orang punya hak ko bung, its ok just 4 share.
Me
: Iya saya setuju, dari daerah saya sebenarnya sampai saat ini banyak
sekali yang sudah jadi TKI, tapi dari kampung saya persis, saya kira
tidak ada. [ Tgl tidak tercatat ]
No comments:
Post a Comment