Dalam khazanah cerita anak Indonesia
kontemporer, ada beberapa karya penulis Indonesia yang dilirik oleh penerbit
asing. Yang terbaru adalah buku-buku karangan Arleen Amidjaja. Tak kurang dari
sembilan buku Arleen yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan
diterbitkan di Arab Saudi.
Ceritanya bermula ketika Arleen dan beberapa
penulis anak yang lain ikut hadir dan memamerkan karyanya di gelaran Bologna
Book Fair, April 2015 kemarin. Salah satu penerbit Arab Saudi, setelah singgah
di stand Indonesia dan mendapatkan penjelasan tentang buku-buku anak karya
penulis Indonesia, penerbit tersebut meminta contoh buku sebanyak 13 judul.
Dari jumlah yang ditawarkan, mereka akhirnya memilih 9 judul untuk
diterjemahkan dan diterbitkan di negaranya.
Terkait penerjemahan dan penerbitan oleh
penerbit Arab tersebut, Arleen menjelaskan, “Hak terbitnya saja yang dibeli,
bukan hak ciptanya. Jadi mereka bayar ke penerbit kita di sini, untuk mendapatkan
hak menerbitkan dan menjual buku itu di negara mereka. Itu tidak selamanya,
untuk jumlah tertentu saja. jika nantinya mereka ingin mencetak dan menjual
lebih lagi, ya mereka mesti bayar lagi,” tuturnya.
Buku-buku Arleen yang diterjemahkan ke bahasa
Arab , bentuk awalnya sudah bilingual (dua bahasa); Indonesia dan Inggris.
Sebelumnya, buku-buku Arleen pun pernah diterjemahkan ke bahasa India, Vietnam,
dan Malaysia. Sementara beberapa buku Arleen yang akan dibawa ke perhelatan
Frankfurt Book Fair 2015 di antaranya; “Book of Bunnies”, “Dreamlets”, “I Love
You Mom”, dan “Ally”. Kecuali "Ally" yang diterjemahkan ke bahasa
Inggris, ketiga buku lainnya akan diterjemahkan ke bahasa Jerman.
Pada pelaksanaan pameran buku Oktober nanti,
penulis yang mulai bergiat membuat buku di usia 30 tahun ini, juga akan
mendongeng. Jadwal storytelling-nya adalah tanggal 14, 17, dan 18 Oktober 2015.
Salah satu cerita yang akan dibawakan oleh Arleen diambil dari kisah “Book of
Bunnies” karangannya sendiri.
Dalam riwayat kepenulisannya yang boleh
dibilang belum terlalu panjang, Arleen sudah menulis tak kurang dari 230 buku
cerita anak. Selain itu ia pun menulis novel remaja dan buku parenting. Hampir
semua buku anak yang ia tulis selalu tersaji dalam bahasa Indonesia dan
Inggris. ”Aku percaya anak kecil punya absorbent mind. Anak-anak di bawah usia
6 tahun, mempelajari sesuatu itu cepat sekali karena otak mereka seperti spon.
Jadi kalau kita ingin anak kita menguasai bahasa lain, sebaiknya sedini
mungkin,” ungkapnya kepada Forum Penulis Bacaan Anak.
Posisi Indonesia sebagai guest of honor di
tahun ini, Arleen anggap sebagai sebuah kesempatan bagus yang seharusnya bisa
dimaksimalkan. “Ini waktunya unjuk gigi, dan kita punya banyak bahan untuk
ditunjukkan pada dunia!” ungkapnya bersemangat.
Namun meskipun demikian, Arleen juga
punya catatan tersendiri terhadap perkembangan dan peluang buku anak Indonesia.
Menurutnya, yang mula-mula mesti diperhatikan adalah pasar dalam negeri dulu.
Hal ini karena pasar kita masih terlalu tergantung pada buku luar. Ia kemudian
menambahkan, jika ketergantungan ini sudah bisa dikurangi, maka buku anak karya
penulis Indonesia baru bisa diangsurkan ke dunia luar, dan mungkin bisa
berkiprah di sana. [irf]
Postscript :
Re-post catatan ini dimaksudkan sebagai arsip dari naskah yang telah dipublikasikan di Pulau Imaji, dalam rangka mendukung Indonesia sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015. Ikuti juga akun @PulauImaji untuk informasi seputar pameran buku tertua di dunia tersebut.
No comments:
Post a Comment