Selain membawa para penulis dan
karyanya, gelaran Frankfurt Book pun melibatkan para penerbit. Dan posisi
penerbit di pameran buku tertua ini memang sangat penting. Selain menjual buku
kepada para pembaca seperti layaknya pameran buku di Indonesia, di Frankfurt
Book Fair pun terjadi komunikasi dan transaksi yang terkait dengan jual-beli
copy right buku antar penerbit beda negara. Di titik ini jelas penerbit sangat
penting kehadirannya.
Komite Nasional telah
mengumumkan 33 penerbit--termasuk di dalamnya literary agency, yang akan
berangkat ke Frankfurt membawa buku-buku andalannya. Salah satu penerbit itu
adalah Lily & Eddy.
Penerbit yang baru berdiri di
tahun 2012 ini fokus pada buku dan penyediaan materi-materi edutainment bagi
anak-anak (materi pendidikan yang menghibur), yang berkualitas dan secara harga
terjangkau. Menyambut pameran buku di Frankfurt bulan Oktober yang akan datang,
Lily & Eddy sedang mempersiapkan produknya sebaik mungkin.
Dihubungi via surat elektronik, penerbit
Lily & Eddy menjelaskan, “Partisipasi kami kali ini adalah yang pertama di
Frankfurt Book Fair. Kesempatan untuk berpartisipasi di ajang perbukuan dunia
ini merupakan sesuatu yang membanggakan, karena kami bisa menjadi bagian dari
kontingen Indonesia yang menjadi Guest of Honor . Sebagai sebuah perusahaan
baru, ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi kami. Oleh karena itu, kami
sedang mempersiapkan diri kami dengan sebaik mungkin agar buku-buku anak yang
kami akan hadirkan di sana bisa setara dengan buku-buku anak dari berbagai
penjuru dunia.”
Oktober nanti, Lily & Eddy
minimal akan membawa sekira 20 judul buku anak-anak yang akan mereka
perkenalkan ke publik Jerman. Beberapa buku terbitan Lily & Eddy tersebut,
salah satunya yaitu; serial “The Tales of Didgit Cobbleheart” yang hadir dalam
enam jilid. Media sosialisasi buku ini dilengkapi oleh berbagai bentuk media.
Untuk membuat pembaca lebih tahu tentang buku tersebut, telah disediakan situs
bukubudipekerti dot com, yang fungsinya sebagai jendela pembaca untuk memasuki
dunia Didgit Cobbleheart.
Sebagai penerbit buku-buku anak,
Lily & Eddy pun mengoptimalkan media sosialnya untuk lebih dekat dengan
para pembaca. Di Facebook dan Twitter, hadir akun Didgit Cobbleheart yang
setiap hari menghadirkan ilustrasi-ilustrasi baru yang menarik. Sedangkan tiap
hari Rabu ada komik interaktif yang menyapa para pengunjung akunnya.
“Sebagai bentuk inovasi, kami
memberikan sesuatu yang unik bagi para penggemar, di antaranya; animasi-animasi
singkat dan soundtrack “My Name is Didgit” di channel YouTube- Didgit
Cobbleheart Channel, dan blog “Soul Snacks by Didgit” yang banyak memiliki
artikel kerajinan tangan sederhana untuk seluruh keluarga,” tutur A’ang
Muljanto, sebagai perwakilan Lily & Eddy.
A’ang melanjutkan, “Selain itu
serial Didgit Cobbleheart memiliki versi khusus Indonesian Heritage’ yang
menghadirkan buku-buku berilustrasi cantik, bernuansa Indonesia yang bertujuan
untuk mengajak sebanyak mungkin anak Indonesia untuk mencintai warisan alam dan
budaya bangsa kita. Tiga buku dalam versi ini didedikasikan untuk mengenal,
mencintai dan melestarikan alam Indonesia (laut, flora dan fauna) dan buku
keempat akan mengajak anak-anak berinteraksi dengan baju-baju daerah dari 34
propinsi di Nusantara.
Terkait dengan Frankfurt
Book Fair, meskipun sampai saat ini buku-buku dari Lily & Eddy belum
dilirik oleh penerbit asing, yang artinya belum ada pembelian copyright dari
pihak luar, namun proses penerjemahannya terus berjalan. Hal ini disebabkan
karena sebetulnya buku-buku Lily & Eddy, sebelum ada versi bahasa
Indonesia-nya, telah hadir mula-mula dalam bahasa Inggris. Di Frankfurt, mereka
berharap buku-bukunya menarik penerbit asing dan terjadi pembelian copyright.
[irf]
Postscript :
Re-post catatan ini dimaksudkan sebagai arsip dari naskah yang telah dipublikasikan di Pulau Imaji, dalam rangka mendukung Indonesia sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015. Ikuti juga akun @PulauImaji untuk informasi seputar pameran buku tertua di dunia tersebut.
No comments:
Post a Comment